Medan, radar-87.com - Pemilihan Gubernur Sumatera Utara saat ini menjadi sorotan publik, terutama dengan munculnya isu-isu sensitif yang sering kali berhubungan dengan SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan dan menyebar fitnah).
Ketua DPD Projo Muda Sumut Irwansyah Hasibuan mengatakan, Projo Muda Sumut, sebagai organisasi pemuda yang peduli terhadap kondisi sosial politik di Sumut, mengambil sikap tegas dalam menentang penggunaan isu SARA oleh calon pertahanan dalam kampanye mereka.
Isu SARA merujuk pada segala pernyataan, tindakan, atau kampanye yang mengedepankan perbedaan suku, agama, ras, atau bersifat fitnahan untuk mencapai tujuan tertentu.
“Dalam konteks politik, isu SARA sering digunakan untuk memecah belah masyarakat, mencari dukungan, ataupun menyerang lawan politik secara tidak fair,” ucap Ketua DPD Projo Muda Sumut Irwansyah Hasibuan di Medan, Rabu (25/9/2024).
Menurutnya, penggunaan isu SARA yang bersifat fitnahan, sangat berbahaya karena dapat memicu konflik sosial, mengganggu stabilitas keamanan, serta menciptakan ketegangan antar kelompok dalam masyarakat. Selain itu, isu ini juga dapat mengaburkan substansi dari proses demokrasi.
Irwansyah menegaskan, Projo Muda Sumut, sebagai organisasi yang berkomitmen untuk mendorong integritas dan kecerdasan politik, menyerukan agar semua calon pemimpin menghentikan praktik manipulatif ini.
“Kami mengajak masyarakat untuk kritis dan tidak terjebak dalam permainan politik yang sering kali berbahaya. Dalam kampanye mereka, Projo Muda Sumut mendorong diskusi yang berfokus pada visi dan misi calon, serta solusi nyata untuk permasalahan yang dihadapi masyarakat,” ujar Irwansyah Hasibuan.
Dikatakannya, masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu SARA. Edukasi politik yang mencakup pemahaman akan bahaya SARA, kemampuan berpikir kritis, dan kecerdasan memilih adalah kunci untuk menciptakan suasana pemilu yang sehat dan demokratis. Masyarakat diharapkan untuk menilai calon berdasarkan rekam jejak, program kerja, dan kemampuan mereka dalam memimpin.
Lanjutnya, pemilihan Gubernur Sumatera Utara ini adalah kesempatan bagi warga untuk memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif tanpa mengedepankan isu SARA. Dukungan terhadap gerakan seperti Projo Muda Sumut akan sangat berpengaruh dalam menjaga integritas pemilu dan menciptakan masyarakat yang inklusif.
“Mari bersama-sama menolak isu SARA dan mendukung calon yang memiliki kompetensi serta integritas,” pungkas Ketua DPD Projo Muda Sumut Irwansyah Hasibuan.(Red).