Medan, Radar-87.com - Kebijakan pemerintah dalam memperkuat distribusi bantuan sosial berbasis koperasi desa mendapat sambutan positif dari berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi relawan Projo Muda Sumatera Utara. Langkah konkret tersebut dinilai sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam menjawab tantangan ketimpangan distribusi bantuan yang selama ini menjadi sorotan di tingkat akar rumput.
Ketua Projo Muda Sumut Irwansyah Hasibuan menyatakan pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah yang berpihak pada masyarakat desa, khususnya dalam membangun sistem ekonomi yang adil, berkelanjutan, dan berbasis partisipasi warga.
“ Kami dari Projo Muda Sumut menyambut baik arahan Pak Menteri. Ini bukan sekadar program rutin, tetapi inisiatif strategis yang menunjukkan kehadiran negara dalam bentuk yang paling konkret: memperbaiki sistem distribusi bantuan agar lebih tepat sasaran, adil, dan berpihak pada rakyat kecil,” ujar Irwansyah dalam keterangannya kepada media, Sabtu (10/5/2025).
Menurut Irwansyah, koperasi desa memiliki peran sentral dalam pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan. Di tengah tantangan ekonomi global dan meningkatnya kebutuhan masyarakat desa, keberadaan koperasi sebagai lembaga ekonomi lokal yang dikelola secara gotong royong dinilai mampu menjadi penyangga ketahanan sosial-ekonomi.
“ Selama ini, banyak bantuan yang tidak tepat sasaran atau lambat sampai ke tangan masyarakat. Dengan memperkuat peran koperasi desa sebagai mitra distribusi, kita bisa memastikan bantuan sampai secara langsung, cepat, dan sesuai kebutuhan warga,” tambahnya.
Lebih lanjut, Irwansyah menegaskan komitmen Projo Muda Sumut untuk bersinergi dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, demi mengawal pelaksanaan program ini agar berjalan sesuai prinsip-prinsip keadilan sosial.
“ Kami siap turun ke lapangan, melakukan pendampingan, edukasi, dan memastikan koperasi desa tidak hanya menjadi tempat distribusi, tapi juga pusat pemberdayaan ekonomi warga. Ini sejalan dengan visi Presiden Jokowi dalam membangun dari pinggiran,” ungkap Irwansyah.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda di desa-desa, untuk aktif terlibat dalam pengelolaan koperasi agar program ini tidak hanya berjalan secara administratif, tapi juga tumbuh sebagai gerakan ekonomi rakyat.
“ Keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi warga. Maka penting bagi kita semua untuk ikut ambil bagian, agar koperasi benar-benar menjadi milik bersama dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan,” tutup Irwansyah.
Kebijakan ini sejalan dengan semangat reformasi birokrasi yang mendorong efisiensi, transparansi, serta peran aktif masyarakat dalam proses pembangunan. Melalui penguatan koperasi desa, pemerintah berharap tercipta ekosistem ekonomi yang inklusif, mandiri, dan tahan terhadap guncangan eksternal.
(Radar-87.com)
